Anda Bisa Sukses dengan Belajar Pada 3 Binatang Mini Ini

“Mereka yang peduli hal kecil, akan mampu mengelola hal yang besar” ~anonim 
Pernahkah Anda memperhatikan binatang kecil di sekitar Anda? 


Anda pasti pernah melihat semut. Bagaimana mereka bergerak beriringan, saling memberikan informasi soal makanan pada rombongannya? Saya belajar banyak pada sikap antiegois pada semut. Saat ada rezeki, mereka tak mau makan sendiri. Kecuali kalau bendanya kecil dan mereka bisa angkat sendiri. Itu pun ternyata tak dimakan, tapi dibawa ke sarang mereka. Pernah saya ikuti satu semut saat bawa gula kecil. Benar, ternyata mereka membawanya ke sarang. 

Dan, saat bertemu dengan semut lain, mereka seperti bercakap. Yang bawa makanan seperti menunjukkan dari mana makanannya berasal. Dan, si semut yang diberi tahu pun segera menuju ke lokasi awal dari mana semut tadi bisa mendapat gula. Begitu seterusnya. Wow… hebat sekali kerja sama dan kepedulian sesama mereka!
Lain lagi kisahnya ketika saya sedang wisata di Pantai Kuta Bali. Saat itu saya bermain air dengan gembira. Tiba-tiba, kaki saya seperti tersengat api, panas dan perih. Saya lihat baik-baik. Tampak ada benda seukuran gelembung sabun mandi menempel di ujung jempol kaki. Ya, sebesar gelembung sabun mandi yang paling kecil. Awalnya saya kira itu adalah buih ombak, tapi entah kenapa tak bisa lepas dari kaki. Saat akhirnya saya ambil, ternyata ubur-ubur dalam ukuran mini.

Itulah sumber sakit perih dan panas tadi! Ubur-ubur kecil itu sebelum mati meninggalkan racun yang dalam skala kecil bisa menyakiti saya yang besarnya beratus kali dari si ubur-ubur. Wow! Bagaimana kalau yang datang ubur-ubur seukuran kepalan tangan? Mungkin racunnya sudah bisa membuat saya pingsan. 

Kisah lain saya dapati di rumah. Di salah satu sudut rumah saya menjumpai rayap yang sedang mencoba membangun rumahnya. Bentuknya seperti gundukan tanah yang menjulang seperti menara. Karena tak ingin rayap itu sukses menemukan kayu di rumah yang bisa jadi makanannya, saya pun langsung mengambil sapu untuk menghilangkan rumah rayap itu. Saya trauma, dulu ada lemari yang di bentuk depan utuh, ternyata bagian belakang yang sudah ditempeli rumah rayap sukses jebol meninggalkan lubang menganga. Sarang mungil itu pun segera hancur. Tapi, tak lama kemudian, sekitar 15 menit, sarang yang sama dan dari lubang yang sama muncul lagi. Saya hancurkan lagi. Sekitar 15 menit berikutnya, rumah itu muncul lagi.

Akhirnya, saya pun menyemprotkan pembasmi serangga ke dalam lubang kecil itu. Sekian hari berikutnya aman. Tapi, saat saya sedang pergi beberapa hari ke luar kota, rupanya rayap itu muncul lagi. Kali ini sukses menjulang lebih tinggi. Begitu sampai rumah, saya pun segera menghancurkannya lagi. Tapi, lagi-lagi beberapa lama kemudian muncul lagi. Wow… persisten sekali mereka membangun di titik yang sama meski halangan muncul dan muncul lagi! Semut, ubur-ubur mini, dan rayap itu adalah hewan kecil yang rupanya punya sikap yang bisa membuat saya belajar. Semut mengajarkan kepedulian. Ubur-ubur mengajarkan bahwa meski kecil punya senjata ampuh yang bisa mematikan. Rayap mengajarkan ketekunan yang sangat luar biasa dalam menghadapi halangan. 

Kadang, saya malu mendapat “teguran” dari hewan kecil itu. Saya malu yang besar dan punya otak dan pekerti, sering kali malah tak bisa bersikap seperti mereka. Dalam hati saya berjanji, dari ketiga makhluk itu saya akan terus mengingat tiga hal berikut ini… 

1. Kepedulian akan membawa kebaikan 


Semut kecil itu tahu bahwa makanan yang didapat justru tak bisa habis dimakan sendirian. Saya kadang kalau makan masih saja berpikir, menu paling enak apa yang bisa disantap hari ini? Padahal, di luar sana saya menemukan masih banyak orang yang bertanya… bisa makan apa tidak hari ini? Dari semut kecil itu saya malu… dan kemudian berjanji kepada diri. Makan apa pun akan selalu saya syukuri, dan sebisa mungkin harus mau terus berbagi. Kini, saat saya bisa mengajak makan kolega, bisa memberi ikhlas pada yang tak berpunya, bisa berbagi sekecil apa pun pada siapa yang butuh, rasanya sangat menyenangkan, sangat membahagiakan. Ternyata, semut itu telah mengajarkan saya bahagia dengan cara paling mudah. 

2. Sekecil apa pun kesalahan, segera perbaiki 


Dari gigitan ubur-ubur mini, saya jadi ingat satu hal. Ternyata kesalahan—bahkan meski kadang tidak disengaja, seperti saat saya mungkin tak sengaja mengganggu ubur-ubur—selalu ada akibatnya. Maka, kalau ada kesalahan sekecil apa pun, saya kini mencoba untuk segera memperbaiki. Minta maaf pada yang bersangkutan, memperbaiki yang memang bisa diperbaiki, atau sekadar menyampaikan simpati jika terjadi hal yang tak diinginkan. Kalau ubur-ubur kecil saja bisa menyengat, kesalahan kecil pun bisa jadi akan menyengat di kemudian hari. Maka, saat ada kesalahan, segera perbaiki. Maka, dari ubur-ubur saya belajar. Ternyata salah yang berukuran mini pun bisa jadi “racun” yang mungkin akan mengganggu di kemudian hari. Kini saya pun mencoba untuk selalu berhati-hati, meski salah masih sangat manusiawi. 

3. Kalau yakin, jalani saja, jangan pikirkan halangan yang terjadi 


Rayap di rumah membuat saya malu. Rupanya, mereka malah lebih persisten dari saya. Bahkan yang jelas-jelas membahayakan nyawa, tetap mereka terjang demi membuat sarang dan mencari makan dari luar dunia mereka. Beberapa kali sarang mereka saya hancurkan, berkali-kali juga mereka membangun lagi. Sungguh, makhluk yang luar biasa persisten. Bayangkan, makhluk sekecil itu berani berjuang habis-habisan untuk mendapat akses ke dunia luar dan makanan. Saya mendapat pelajaran penting. Kalau sudah yakin dengan apa yang kita perjuangkan, terus saja melaju. Rayap mengajarkan saya bahwa persistensi saja dimiliki oleh makhluk sekecil itu, bagaimana dengan saya? Dengan pembelajaran itu, saya jadi selalu ingat kekuatan rayap ketika kadang sudah mulai bosan dengan apa yang saya kerjakan dan perjuangkan. Saya bayangkan, betapa mereka yang kecil saja bisa dan mau berusaha, seharusnya saya pun lebih mampu dan mau berjuang. Makhluk kecil itu juga memberi saya pelajaran, dengan keyakinan kuat, mereka bisa membuat almari saya berlubang. Kalau saya fokus terhadap yang saya perjuangkan, benda (baca: halangan apa pun) bisa dikalahkan.

Inilah tiga binatang kecil yang sanggup membuat saya berpikir ulang.. ternyata banyak hal kecil yang berarti besar. Saat kita mampu mengolah dan memperhatikan hal yang kecil, banyak hal besar yang tanpa kita sadari berhasil diwujudkan.

artikel ini bersumber dari :
Agoeng Widyatmoko
Founder DapurTulis
Pembelajar Keajaiban Kata

gambar ilustrasi :
google

0 Response to "Anda Bisa Sukses dengan Belajar Pada 3 Binatang Mini Ini"

Post a Comment

- Tuangkan saran maupun kritik dan jangan meninggalkan Spam.
- Berkomentarlah dengan bijak sesuai dengan konten yang tersedia.
- Dilarang Promosi disini.